MEDIA KOMUNIKASI
A. Pengertian Media Komunikasi
Media secara harfiah memiliki arti “perantara” atau “pengantar”. Menurut istilah Association for Education and communication Technologi. Media adalah segala bentuk yang diprogramkan untuk suatu proses penyaluran informasi. Sedangkan dalam pendapat yang mengemukakan tentang pengertian media yaitu “seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan dalam rangka berkomunikasi untuk lebih menjelaskan sesuatu pemahaman”. Jika kita kembali kepembahasan inti sesuai dengan mata kuliah kita, tentunya pembahasan kita akan kembali kepada media yang digunakan dalam menyampaikan suatu materi pelajaran. Berarti media yang digunakan dalam dalam pendidikan yaitu “alat yang digunakan sebagai perantara untuk menyampaikan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemajuan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses terjadinya proses belajar mengajar ”. penggunaan media dalam pendidikan/pembelajaran merupakan hal terpenting, kembali kepada pembahasan sebelumnya mengenai beberapa teori belajar dalam pembahasan itu seorang anak memiliki perkembangan daya mengenal dan daya berfikir yang berbeda tentunya pemahaman setiap anak berbeda, maka media tersebut digunakan dalam membantu pemahaman peserta didik. Namun tidak semua materi pelajaran harus menggunakan media, tentunya pengunaan media dalam pembelajaran tergantung pada materi pembahasan dan metode yang digunakan. Namun ada halnya meteri yang digunakan mestinya harus menggunakan media untuk membantu audio visual setiap anak misalnya: pada materi pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) yang membicarakan mengenai alat optik, tentunya hal itu akan lebih membantu daya mengenal setiap peserta didik akan alat tersebut.
Dengan demikian, jelas halnya kita ketahui bahwa media adalah alat bantu untuk memahami sesuatu, sedangkan media dalam pendidikan merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau peserta didik. Guru yang efektif secara dalam menggunakan media dapat meningkatkan minat siswa dalam proses belajar mengajar dan siswa akan lebih cepat dan mudah memahami dan mengerti terhadap materi pelajaran yang disampaikan guru. Sedangkan macam-macam dari media itu sendiri sangat banyak. Jika media pendidikan juga demikian yang termasuk dengan media pendidikan diantaranya: Buku teks, lingkungan, namun media pendidikan secara khusus juga termasuk alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal setiap peserta didik.[1]
Sedangkan komunikasi itu sendiri adalah sistem penyampaian sesuatu yang dilakukan berbagai cara, misalnya: proses belajar dalam penyampaian materi yang dilakukan metode ceramah, bahkan lebih mudahnya kita pahami, komunikasi adalah penjelasan akan sesuatu. Berarti komunikasi pendidikan itu adalah adanya interaksi antara si pendidik (guru) dengan anak didik (murid). Jika kita bahas tentang media komunikasi tentunya akan berhubungan dengan pendidikan yang menggunakan bahasa media komunikasi pendidikan, berarti dalam penggunaan media tersebut seringkali dikaitkan dengan kata tekhnologi, terkhusus dalam era modern sekarang ini, bukan hanya dalam pendidikan, dalam hal lain saja orang banyak tidak mau ketinggalan dengan kemajuan tekhnologi. Sebelumnya kita bahas mengenai pengertian teknologi secara singkat yaitu “tidak lebih dari suatu ilmu yang membahasa tentang keterampilan yang diperoleh”, lewat pengalaman, studi, dan observasi . bila dihubungkan dengan pendidikan dan pengajaran, maka teknologi mempunyai pengertian “perluasan konsep tentang media, dimana teknologi bukan sekedar benda, alat, bahan atau perkakas, tetapi tersimpul pula sikap, sikap, perbuatan, organisasi, dan manajemen yang berhubungan dengan penerapan ilmu ”.[2]
Teknologi komunikasi untuk tujuan sebagai media dalam pendidikan hendaknya tidak dipandang sebagai segala negatif. Dikalangan masyarakat sering timbul adanya kecurigaan, bahkan ada yang berpendapat bahwa teknologi dalam pendidikan merupakan penyebab merosotnya kebudayaan dan keperibadian anak didik.
Seharusnya kita menonjolkan hal-hal positif dan menjauhkan citra negatif. Hal ini menurut kajian tertentu, sesuai dengan kebutuhan dan tuntunan anak didik. Materi yang disajikan, media yang digunakan, prosedur dan organisasi harus merupakan bagian integral di bawah kontrol khusus guru-guru atau penyelenggara pendidikan. Tekhnologi komunikasi pendidikan merupakan perangkat kelas (hardware) dan perangkat lunak (softwere). Perangkat keras, antara lain kapur, papan tulis, gunting dan lem satelit komusikasi dan komputer serta seluruh metode untuk mengatur dan menggunakan segala benda tersebut sebagai komponen dari sistem belajar mengajar dan tekhnik untuk menciptakan softwere atau bahan pelajaran yang mengisi hardwere. Media tekhnologi yang digunakan dalam pendidikan memiliki keuntungan diantaranya:
- Media tekhnologi membuat pendidikan lebih produktif. Media tekhnologi telah menunjukkan kemampuannya dalam meningkatkan rate belajar. Dia memungkinkan bagi guru untuk memanfaatkan waktu secara efektif dan efisien dan menjauhkan hal-hal yang sebenarnya tidak perlu.
- Media tekhnologi pendidikan menunjang pengajaran individual. Kombinasi integratif antara guru, siswa, materi, ruang dan waktu dapat membuat belajar dalam kondisi sebenarnya.
- Media tekhnologi pendidikan membuat kegiatan pengajaran lebih ilmiah, memberi kemudahan kepada anak untuk mengetahui apa yang sebenarnya ia pahami.[3]
Dengan demikian kalau ada tekhnelogi pengajaran agama misalnya, maka itu akan membahas bagaimana kita memakai media dan alat bantu dalam proses belajar menngajar agama, akan membahas masalah keterampilan, sikap, perbuatan dalam pengajaran agama.
B. Fungsi Media Pembelajaran
Ada enam fungsi pokok dalam proses belajar mengajar yaitu:
1. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar mempunyai fungsi tersendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.
2. Penggunaan media merupakan bagian dari integral dari keseluruhan situasi mengajar, ini berarti bahwa media merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan guru.
3. Media dalam penggunaannya integral dengan tujuan dan fungsi ini mengandung makna bahwa media harus melihat kepada tujuan dan bahab mata pelajaran.
4. Penggunaan media dalam pembelajaran bukan semata-mata alat hiburan, dalam arti digunakan hanya sekedar melengkapi proses belajar supaya lebih menarik perhatian siswa.
5. Penggunaan media dalam pembelajaran dan membantu mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pengertian dan pemahaman dari proses pembelajaran yang diberikan guru.
6. Penggunaan media dalam pembelajaran diutamakan untuk meningkatkan dan mempertinggi mutu belajar.[4]
Demikian juga dengan pendapat yang dikemukakan Hamalik, bahwa fungsi media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Pembangunan media pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pembelajaran pada saat itu. Di samping membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pengajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, penyajian data dengan menarik dan terpercaya memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi.
Levie Lentz (1982) mengemukakan empat fungsi media pengajaran, khususnya media visual, yaitu: (1) Fungsi atensi, (2) Fungsi Afektif, (3) Fungsi Kognitif dan, (4) Fungsi konpensional.
Fungsi atensi media visual merupaka inti, yaitu menarik dan menyerahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Seringkali pada awal mata pelajaran siswa tidak menarik dengan materi pelajaran sehingga mereka tidak memperhatikan. Media gambar, khususnya gambar yang diproyeksi melalui overhead projector dapat menenangkan dan mengerahkan perhatian mereka kepada pelajaran yang akan mereka terima.
Fungsi efektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar teks yang tergambar.
Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
Fungsi kompensitoris, media pengajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks, membantu siswa yang lemah dalam membaca dan mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.
Kesimpulan
Media adalah suatu alat yang dapat membantu untuk memahamkan sesuatu, makanya media pendidikan adalah alat yang digunakan sebagai perantara untuk menyampaikan pesan dan dapat meragsang pikiran, perasaan, dan kemajuan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar mengaja. Sedangkan komusikasi itu sendiri adalah sistem penyampaiannya. Demikian tekhnologi pendidikan sebenarnya suatu spefikasi dalam bidang tekhnologi pendidikan.
Fungsi dari media itu sendiri, pada intinya sebagai alat bantu para pendidik untuk memberikan pemahaman pada anak didik akan suatu materi pembahasan, media pendidikan juga berfungsi untuk meningkatkan pemahaman dan keinginan dalam menerima pelajaran.
0 komentar: