SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU KOMUNIKASI MANUSIA



A.    Pendahuluan
Perkembangan komunikasi sebagai ilmu selalu dikaitkan dengan aktifitas retorika yang terjadi di zaman Yunani kuno, sehingga menimbulkan pemahaman bagi pemikir-pemikir barat bahwa perkembangan komunikasi pada zaman itu mengalami masa kegelapan (dark ages) karena tidak berkembang di zaman Romawi kuno. Dan baru mulai dicatat perkembangannya pada masa ditemukannya mesin cetak oleh Guttenberg (1457). Sehingga masalah yang muncul adalah, rentang waktu antara perkembangan ilmu komunikasi yang awalnya dikenal retorika pada masa Yunani kuno, sampai pada pencatatan sejarah komunikasi pada masa pemikiran tokoh-tokoh pada abad 19, sangat jauh. Sehingga sejarah perkembangan ilmu komunikasi itu sendiri terputus kira-kira 1400 tahun.
Padahal menurut catatan lain, sebenarnya aktifitas retorika yang dilakukan pada zaman Yunani kuno juga dilanjutkan perkembangan aktifitasnya pada zaman pertengahan (masa persebaran agama). Sehingga menimbulkan asumsi bahwa perkembangan komunikasi itu menjadi sebuah ilmu tidak pernah terputus, artinya tidak ada mata rantai sejarah yang hilang pada perkembangan komunikasi.
Makalah ini ingin mengangkat zaman persebaran agama yang berlangsung antara rentang waktu tersebut (zaman pertengahan) menjadi bagian dari perkembangan ilmu komunikasi. Sehingga zaman pertengahan menjadi jembatan alur perkembangan komunikasi dari zaman yunani kuno ke zaman renaissance, modern, dan kontemporer.

B.     Periode Tradisi Retorika
Pada awalnya perkembangan komunikasi yang terjadi di zaman Romawi (sebagai perkembangan dari Yunani kuno sekitar tahun 500 SM-5 M) mengalami kendala, karena pada masa itu Romawi mengalami masa kegelapan (dark ages).[1]Padahal, masa kegelapan yang terjadi di Eropah ini merupakan sisi lain dari masa keemasan peradaban Islam, dimana pada masa ini perkembangan ilmu pengetahuan (termasuk aktifitas komunikasi) cukup signifikan.
Istilah yang berlaku adalah “retorika” menurut aristoteles retorika adalah menunjuk kepada upaya yang bertujuan untuk persuasi.Unsur retorika :ethos (kredibilitas sumber) pathos (menyangkut emosi/ perasaan) logos (hal yang menyangkut fakta) dikembangkan oleh cicero dan quintilian yaitu :
·         invento (urutan argumentasi)
·         dispesitio (pengaturan ide)
·         eloqutio (gaya bahasa)
·         memoria (cara penyampaian pesan)[2]
Prinsip retorika menjadi dasar b/agi bidang kajian speech communication. Pengertian retorika berkembang menjadi kemampuan manusia menggunakan lambang-lambang untuk berkomunikasi satu sama lain.

C.    Periode Pertumbuhan : 1900 – Perang Dunia II
Komunikasi sebagai salah satu ilmu sosial dimulai pada awal ke-19. ada tiga perkembangan penting :  penemuan-penemuan teknologi komunikasi sepertitelepon, telegraph, radio, TV dll perang dunia I dan II
a.       Bidang studi komunikasi berkembang meliputi : hubungan komunikasi dengan institusi dan masalah-masalah politik kenegaraan seperti peranan komunikasi dalam kehidupan sosial.
b.      Komunikasi dan pendidikan seperti penggunaan teknologi baru dalam pendidikan formal, ketrampilan komunikasi dan strategi komunikasi instruksional.
c.       Penelitian komunikasi komersial seperti dampak iklan terhadap khalayak.[3]
Diasumsikan bahwa komunikasi mempunyai peran dan konstribusi nyata terhadap perubahan sosial.

D.    Periode Konsolidasi : Perang Dunia II – 1960an
Disebut sebagai periode konsolidasi, karena pada masa ini konsolidasi pendekatan ilmu komunikasi, sebagai suatu ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner. Ada 3 tanda kristalisasi ilmu komunikasi yaitu:
1.          Adanya Adopsi perbendaharaan istilah yang dipakai secara seragam.
2.          munculnya buku-buku dasar yang membahas tentang pengertian dan proses komunikasi.
3.          Terdapat empat tokoh yang pokok-pokok pikirannya dipandang sebagai landasan bagi pengembangan teori-teori komunikasi
b.      Harold D. Lasswell (ahli ilmu politik)
c.       Paul F. Lazardfeld (ahli sosiologi)
d.      Kurt Lewin & Carl Hovland (psikologi sosial)
e.       Ke-empatnya oleh Wibur Schramm disebut sebagai the founding fathers
Wibur Schramm mendirikan institute of communication Research tahun1947 di Illinois, amerika serikat, merupakan lembaga pendidikan tinggi ilmu komunikasi yang pertama. [4]
Ruang lingkup komunkasi mulai diperjelas dalam empat bidang tataran ; komunikasi intrapribadi, komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok dan komunikasi organisasi dan komunikasi massa. Mulai berkembang studi khusus tentang peranan dan konstribusi komunikasi dalam proses perubahan sosialn dan divusi inovasi.

E.     Periode Teknologi Komunikasi : 1960an - Sekarang
Program pendidikan komunikasi mulai diselenggarakan di 10 Universitas di Amerika dan di luar Amerika yaitu di Asia, Amerika Latin dan Afrika, 20 asosiasi-asosiasi profesional di bidang ilmu komunikasi. Kemajuan ilmu komunikasi ditandai dengan semakin banyaknya literatur komunikasi, semakin beragamnya bidang-bidang studi spesialisasi komunikasi, semakin banyaknya teori-teori dan model komunikasi (50 teori dan 28 model komunikasi)
Periode teknologi komunikasi ditandai dengan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yaitu VCR, TV cable, satelit komunikasi, teleprinter. Tumbuhnya industri media, ketergantungan terhadap situasi ekonomi dan politik global/internasional, Semakin gencarnya kegiatan pembangunan ekonomi di seluruh negara. Semakin meluas proses demokratisasi ekonomi dan politik. [5]
Akibatnya studi-studi komunikasi berfokus pada proses dan dampak sosial penggunaan teknologi media komunikasi. Arus penyebaran dan pemusatan informasi regional dan global, kompetensi antar industri media, dampak sosial dari teknologi interaktif, dampak telekomunikasi terhadap hubungan antar budaya, serta aspek-aspek manajemen informasi.

F.     Sejarah Perkembangan Ilmu Komunikasi
            Sebagai ilmu, maka komunikasi melalui tahapan-tahapan sbb:
1.      Periode ‘tradisi retorika’ yang dimulai sejak zaman Yunani kuno
2.      Periode tahun 1900 sampai perang dunia II yang dapat disebut sebagai periode pertumbuhan ilmu komunikasi.
3.      Periode setelah perang dunia II sampai tahun 1960-an.  Periode ini disebut sebagai periode konsolidasi.
4.      Periode teknologi komunikasi yang dimulai dari tahun 1960-an sampai sekarang.
Pertumbuhan komunikasi sebagai sebagai salah satu disiplin ilmu social barangkali dapat dikatakan dimulai pada awal abad ke 19.  Sedikitnya ada tiga perkembangan penting yang teradi pada masa ini.  Pertama, adalah penemuan-penemuan teknologi komunikasi seperti telephone, telegraph, radio, tv, dll.  Kedua proses industrialisasi dan modernisasi yang terjadi di negera-negara Eropa Barat an Amerika.  Ketiga, peahnya PD I dan II.
Semua perubahan ini member bentuki dan arah kepada bidang kajian ilmu komunikasi yang terjadi pada masa ini.  Secara umum bidang-bidang studi komunikasi yang berkembang pada periode ini meliputi hubungan komunikasi dengan institusi dan masalah-masalah politis kenegaraan, peranan komunikasi dalam kehidupan social, analisis psikologis social komunikasi, komunikasi dan pendidikan, propaganda, dan penelitian komunikasi komersial.
Pada masa itu, bidang kajian komunikasi dan kehidupan social mulai berkembang sejalan dengan proses modernisasi yang terjadi.  Diasumsikan bahwa komunikasi mempunyai  peran dan kostribusi yang nyata terhadap perubahan social.  Penelitian-penelitian empiris dan kuantitatif mulai banyak dilakukan dalam mengamati proses dan pengaruh komunikasi.  Di bidang pengkajian komunikai dan pendidikan misalnya, aspek-aspek yang diteliti mencakup penggunaan teknologi baru dalam pendidikan formal, keterampilan komunikasi, strategi komunikasi instruksional, serta “reading and listening”.  Sementara itu di bidang penelitian komunikasi komersial, dampak iklan terhadap khalayak serta aspek-aspek lainnya yang menyangkut industry media mulai berkembang sejalan dengan tumbuhnya industry periklanan dan penyiaran (broadcasting).
Pikiran-pikiran baru tentang komunikasi  yang terjadi pada masa ini, langsung atau tidak langsung juga dipengaruhi oleh gagasan-gagasan para ahli ilmu social Eropa.  Pada masa itu (menjelang akhir abad 18) universitas-universitas di Eropa, terutama Jerman dan Perancis, merupakan pusat intelektual terkemuka di dunia.  Pokok-pokok pikiran dari Marx Weber, August Comte, Emile Durkheim, dan sir Herbert Spencer dipandang punya pengaruh terhadap pengembangan teori-teori komunikasi yang terjadi pada periode itu.  Tokoh-tokoh ilmuwan Eropa lainnya yang dianggap punya andil besar adalah Gabriel Tarde dan George Simmel. 

G. Komunikasi Pada Masa Rasululah Saw
Perkembangan komunikasi dalam Islam yang lebih bersifat dakwah tadi tidak lepas dari kaitannya sebagai bagian dari bentuk komunikasi, karena dalam bahasa arab, dakwah berarti seruan, panggilan, atau ajakan. Menurut Salahuddin Sanusi, yang didefinisikan oleh Al Ustadz Bahiyul Khuli dalam bukunya yang berjudul Tadzkiratud Du’at, dakwah ialah suatu komunikasi yang ditimbulkan dari interaksi antar individu maupun kelompok manusia yang bertujuan memindahkan umat dari suatu situasi yang negatif (zaman jahiliyah) ke situasi yang positif.
Pada zaman nabi Muhammad SAW (570 M-632 M), penyebaran Islam berlangsung dalam waktu yang relatif singkat (8-9 M). Muhammad melakukan dakwahnya ke Mekah pada tahun 610 M. Dalam tempo 25 tahun, Muhammad beserta pengikutnya (yang disebut sebagai Muslim), mengambil alih kekuasaan di kawasan Arab, dan Islam kemudian berkembang dengan sangat pesatnya. Pada sekitar tahun 650 M, Arab, seluruh daerah timur tengah, serta Mesir dikendalikan oleh orang-orang Islam, dan pada tahun 700 M, Islam mendominasi area besar mulai dari daratan China dan India di timur sampai Afrika Utara dan Spanyol di barat.
 Cepatnya perkembangan Islam bisa jadi merupakan dampak dari penggunaan dakwah-dakwah yang berisi tentang ajaran-ajaran Islam, seperti; dakwah yang berisi tentang jihad fisabilillah, yaitu jaminan untuk masuk surga bagi mereka yang mati dalam usahanya untuk memperjuangkan Islam. Artinya terdapat bentuk komunikasi yang efektif sehingga dapat mempengaruhi keyakinan jutaan umat dalam waktu yang sangat singkat.[6]
Komunikasi di awali dengan adanya perintah dari Allah kepada Nabi Muhammad untuk memberikan peringatan (dalam hal ini berdakwah) kepada umnat manusia untuk percaya kepada Allah. Awalnya komunikasi itu dilakukan secara diam-diam lalu dilanjutkan secara terbuka seiring dari wahyu berikutnya yang memerintahkan Nabi untuk berdakwah secara terang-terangan (Q.S Al-Hijr;94-95).
Dalam media tulisan, sebenarnya telah dirintis oleh Rasulullah, yaitu ketika beliau mengirimkan surat yang isinya ajakan untuk memeluk Islam kepada para raja di Eropah. Sebagai contoh, nabi pernah mengirimkan surat dakwah kepada raja Hiraqla (raja di Roma Timur) yang bernama Hirakles, raja Habsyi yang bernama Najsyi, dan lain-lain. Dalam setiap suratnya, selalu dibubuhi stempel yang terbuat dari perak yang berukirkan tulisan “Muhammadurrasulullah”. Dengan contoh ini, maka Rafsulullah telah merintis sistem jurnalistik dalam melakukan komunikasi Islam sebagai bentuk dakwah. Dalam perkembangannya, komunikasi telah sedemikian maju, contoh lain dalam hal diskusi yang merupakan bagian dari bentuk komunikasi kelompok. Dalam berdakwah, Rasulullah selalu melakukan komunikasi sebagai dakwah dengan metode yang tepat dan apabila dicermati akan sangat relevan dengan metode diskusi saat ini.
Dalam dakwahnya, diskusi yang dilakukan pasti didasari hal-hal berikut:
1.          Alasannya kuat (hujjah),
2.          Tutur kata yang arif dan bijak (uslub), dan
3.          adab sopan santun yang baik.


H. Komunikasi Setelah Masa Rasululah
 Kembali hubungannya dengan pers sebagai bagian dari komunikasi, Islam telah merintis perkembangan komunikasi itu sendiri, sekali lagi dalam bentuk dakwah. Misalnya turun temurunnya hadits-hadits nabi dan sunnah Rasul. Sejarah telah mengungkapkan kepada kita bahwa perkembangan dan kecemerlangan ajaran Islam telah menerobos cakrawala abad dan zaman sera melewati negara-negara dan benua. Ini berkat para jurnalis-jurnalis Islam seperti Syafi’i ’(yang mazhabnya mayoritas diadaptasi umat muslim Indonesia), Malik Ahmad Hambali, Hanafi, Abu Dawud, dan sebagainya yang tulisannya dalam bidang hukum fiqih. Bidang filsafat seperti Al Kindi, Al Farabi, Ibnu Sina, Imam Ghazali, Jamaludin Al afgani, Muhammad Abduh, Muhammad Rasyid Ridla, dan lain-lain.
Bidang kedokteran, Ibnu Sina telah menulis buku yang berisi aturan-aturan dalam ilmu kedokteran yang banyak diadaptasi oleh ilmuwan-ilmuwan dalam bidang kedokteran dewasa ini. Dari uraian ini, dapat dikatakan bahwa sebenarnya peradaban Islam (dalam kaitannya sebagai jembatan penghubung sejarah komunikasi) telah melanjutkan atau mewariskan komunikasi dari ajaran-ajaran Yunani yang telah disinggung di atas, untuk kemudian baru diadaptasi oleh bangsa Eropa dan seterusnya Amerika (sebagai dampak dari intellectual migration dari daratan Eropah ke utara benua Amerika pada masa Hitler). [7]          

H.    Kesimpulan
Kenyataan bahwa komunikasi ada sejak peradaban manusia ada menegaskan pemahaman tentang komunikasi yang bersifat omni present (ada di mana saja).  Komunikasi merupakan bagian dari setiap proses social dan berbagai peristiwa social.  Lebih jauh dari itu komunikasi juga menginspirasi berbagai teknologi komunikasi mulai dari yang paling sederhana sampai ke yang paling canggih. 
Sementara perkembangan ilmu komunikasi dimulai dari pertama, Periode ‘tradisi retorika’ yang dimulai sejak zaman Yunani kuno. Kedua, Periode tahun 1900 sampai perang dunia II yang dapat disebut sebagai periode pertumbuhan ilmu komunikasi. Ketiga, Periode setelah perang dunia II sampai tahun 1960-an.  Periode ini disebut sebagai periode konsolidasi. Keempat, Periode teknologi komunikasi yang dimulai dari tahun 1960-an sampai sekarang.
Di Indonesia, pendidikan ilmu komunikasi baru dimulai pada tahun 1949.  Hingga tahun 1970-an bidang kajian komunikasi yang dipelajari umumnya dititikberatkan pada bidang jurnalistik dan penerangan.  Pada masa sekarang ini, jumlah perguruan tinggi yang menyelenggarakan ilmu komunikasi semakin banyak, dan bidang kajiannya semakin luas, tidak hanya terbatas pada jurnalistik dan penerangan.


DAFTAR PUSTAKA


Henrikus, Doriwuwur. Retorika Tampilan Berpidato Berdiskusi Berargumentasi, Dan Bernegoisasi, Yokyakrta: Kanisius Anggota IKAPI, 1991.

Sadja, Fickry. August 9, 2007 Sejarah Ilmu Komunikasi 2:32 pm http://en.wordpress.com /tag/komunikasi/) diakses tanggal 15 oktober 2009.



 
Dep. Pendidikan Uiversitas Terbuka, Tutorial Rangkuman Pengantar Ilmu


[1] Doriwuwur Henrikus. Retorika Tampilan Berpidato Berdiskusi Berargumentasi, Dan Bernegoisasi, (Yokyakrta: Kanisius (anggota IKAPI, 1991),hlm. 21.
[2] Tutorial Rangkuman Pengantar Ilmu Komunikasi, (Dep. Pendidikan Uiversitas Terbuka, 1993), hlm. 6
[3] http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi
[4] Fickry Sadja. August 9, 2007 Sejarah Ilmu Komunikasi2:32 pm http://en.wordpress.com
/tag/komunikasi/) diakses tanggal 15 oktober 2009.
[5] Ibid 
[6] Ibid
[7] Ibid

0 komentar: